Istilah fonologi ini berasal dari gabungan dua kata Yunani
yaitu phone yang berarti bunyi dan logos yang berarti tatanan, kata, atau ilmu
disebut juga tata bunyi. Akan tetapi,
bunyi yang dipelajari dalam Fonologi bukan bunyi sembarang bunyi, melainkan
bunyi bahasa yang dapat membedakan arti dalam bahasa lisan ataupun tulis yang
digunakan oleh manusia. Bunyi yang dipelajari dalam Fonologi kita sebut dengan
istilah fonem.
Berikut pengertian Fonologi menurut para ahli.
1. Menurut Kridalaksana
(2002) dalam kamus linguistik, fonologi adalah bidang dalam linguistik yang
menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya.
2. Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988:244), fonologi dimaknai sebagai ilmu tentang bunyi bahasa, terutama yang
mencakup sejarah dan teori perubahan bunyi.
3. Menurut Abdul
Chaer (2003:102), secara etimologi istilah “fonologi” ini dibentuk dari kata
“fon” yang bermakna “bunyi” dan “logi”
yang berarti “ilmu”. Jadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa
fonologi merupakan ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa pada umumnya.
4. Verhaar
(1984:36) mengatakan bahwa fonologi
merupakan bidang khusus dalam linguistik yang mengamati bunyi-bunyi
suatu bahasa tertentu sesuai dengan
fungsinya untuk membedakan makna leksikal dalam suatu bahasa.
5. Fonologi
ialah bagian dari tata bahasa yang memperlajari bunyi-bunyi bahasa (Keraf,
1984: 30).
6. Definisi
Fonologi menurut Fromkin & Rodman (1998:96), fonologi adalah bidang
linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtutan
bunyi-bunyi bahasa.
7. Definisi
Fonologi menurut Trubetzkoy (1962:11-12), fonologi merupakan studi bahasa yang
berkenaan dengan sistem bahasa, organisasi bahasa, serta merupakan studi fungsi
linguistis bahasa.
8. Definisi
Fonologi menurut Daniel Jones, Sarjana fonologi Inggris,Fonologi ialah sistem
bunyi sebuah bahasa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fonologi adalah bagian tata
bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisis bunyi bahasa secara umum.
BIDANG KAJIAN FONOLOGI
1. FONETIK
a. Fonetik
adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan
apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak
(Chaer, 1994: 102).
b. Fonetik adalah
ilmu yang menyelidiki dan menganalisa bunyi-bunyi ujaran yang dipakai dalam
tutur, serta mempelajari bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi tersebut dengan
alat ucap manusia (Keraf, 1984: 30).
c. Fonetik
adalah ilmu yang menyelidiki penghasilan, penyampaian, dan penerimaan bunyi
bahasa; ilmu interdisipliner linguistik dengan fisika, anatomi, dan psikologi
(Kridalaksana, 1995: 56).
Jadi dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Fonetik yaitu cabang kajian yang
mengkaji bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau
dilafalkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia terutama
yang berhubungan dengan penggunaan bahasa.
Chaer (2007) membagi urutan proses terjadinya bunyi bahasa
itu, menjadi tiga jenis fonetik, yaitu:
a. fonetik
artikulatoris atau fonetik organis atau fonetik fisiologi, mempelajari
bagaimana mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi
bahasa serta bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan (Glenson. 1955:239-256; Malmberg,
1963:21-28).
b. fonetik
akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenomena alam
(bunyi-bunyi itu diselidiki frekuensi getaranya, aplitudonya,dan intensitasnya
alam (Malberg, 1963:5-20).
c. fonetik
auditoris mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh
telinga kita
Dari ketiga jenis fonetik tersebut yang paling berurusan
dengan dunia lingusitik adalah fonetik artikulatoris, sebab fonetik inilah yang
berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan atau
diucapkan manusia. Sedangkan fonetik akustik lebih berkenaan dengan bidang
fisika, dan fonetik auditoris berkenaan dengan bidang kedokteran.
1. Fonemik
yaitu kesatuan bunyi terkecil suatu
bahasa yang berfungsi membedakan makna. Chaer (2007) mengatakan bahwa fonemik
mengkaji bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Misalnya
bunyi [l], [a], [b] dan [u]; dan [r], [a], [b] dan [u] jika dibandingkan
perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama, yaitu bunyi [l] dan bunyi
[r].Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua bunyi tersebut adalah fonem
yang berbeda dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /l/ dan fonem /r/. Fonemik
adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut fungsinya sebagai
pembeda arti.
Dalam kajiannya, fonetik akan berusaha mendeskripsikan
perbedaan bunyi-bunyi itu serta menjelaskan sebab-sebabnya. Sebaliknya,
perbedaan bunyi [p] dan [b] yang terdapat, misalnya, pada kata [paru] dan
[baru] adalah menjadi contoh sasaran studi fonemik, sebab perbedaan bunyi [p]
dan [b] itu menyebabkan berbedanya makna kata [paru] dan [baru] itu (Chaer,
1994: 102).
PENGERTIAN FONOLOGI
Istilah fonologi ini berasal dari gabungan dua kata Yunani
yaitu phone yang berarti bunyi dan logos yang berarti tatanan, kata, atau ilmu
disebut juga tata bunyi. Akan tetapi,
bunyi yang dipelajari dalam Fonologi bukan bunyi sembarang bunyi, melainkan
bunyi bahasa yang dapat membedakan arti dalam bahasa lisan ataupun tulis yang
digunakan oleh manusia. Bunyi yang dipelajari dalam Fonologi kita sebut dengan
istilah fonem.
Berikut pengertian Fonologi menurut para ahli.
1. Menurut Kridalaksana
(2002) dalam kamus linguistik, fonologi adalah bidang dalam linguistik yang
menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya.
2. Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988:244), fonologi dimaknai sebagai ilmu tentang bunyi bahasa, terutama yang
mencakup sejarah dan teori perubahan bunyi.
3. Menurut Abdul
Chaer (2003:102), secara etimologi istilah “fonologi” ini dibentuk dari kata
“fon” yang bermakna “bunyi” dan “logi”
yang berarti “ilmu”. Jadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa
fonologi merupakan ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa pada umumnya.
4. Verhaar
(1984:36) mengatakan bahwa fonologi
merupakan bidang khusus dalam linguistik yang mengamati bunyi-bunyi
suatu bahasa tertentu sesuai dengan
fungsinya untuk membedakan makna leksikal dalam suatu bahasa.
5. Fonologi
ialah bagian dari tata bahasa yang memperlajari bunyi-bunyi bahasa (Keraf,
1984: 30).
6. Definisi
Fonologi menurut Fromkin & Rodman (1998:96), fonologi adalah bidang
linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtutan
bunyi-bunyi bahasa.
7. Definisi
Fonologi menurut Trubetzkoy (1962:11-12), fonologi merupakan studi bahasa yang
berkenaan dengan sistem bahasa, organisasi bahasa, serta merupakan studi fungsi
linguistis bahasa.
8. Definisi
Fonologi menurut Daniel Jones, Sarjana fonologi Inggris,Fonologi ialah sistem
bunyi sebuah bahasa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fonologi adalah bagian tata
bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisis bunyi bahasa secara umum.
BIDANG KAJIAN FONOLOGI
1. FONETIK
a. Fonetik
adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan
apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak
(Chaer, 1994: 102).
b. Fonetik adalah
ilmu yang menyelidiki dan menganalisa bunyi-bunyi ujaran yang dipakai dalam
tutur, serta mempelajari bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi tersebut dengan
alat ucap manusia (Keraf, 1984: 30).
c. Fonetik
adalah ilmu yang menyelidiki penghasilan, penyampaian, dan penerimaan bunyi
bahasa; ilmu interdisipliner linguistik dengan fisika, anatomi, dan psikologi
(Kridalaksana, 1995: 56).
Jadi dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Fonetik yaitu cabang kajian yang
mengkaji bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau
dilafalkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia terutama
yang berhubungan dengan penggunaan bahasa.
Chaer (2007) membagi urutan proses terjadinya bunyi bahasa
itu, menjadi tiga jenis fonetik, yaitu:
a. fonetik
artikulatoris atau fonetik organis atau fonetik fisiologi, mempelajari
bagaimana mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi
bahasa serta bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan (Glenson. 1955:239-256; Malmberg,
1963:21-28).
b. fonetik
akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenomena alam
(bunyi-bunyi itu diselidiki frekuensi getaranya, aplitudonya,dan intensitasnya
alam (Malberg, 1963:5-20).
c. fonetik
auditoris mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh
telinga kita
Dari ketiga jenis fonetik tersebut yang paling berurusan
dengan dunia lingusitik adalah fonetik artikulatoris, sebab fonetik inilah yang
berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan atau
diucapkan manusia. Sedangkan fonetik akustik lebih berkenaan dengan bidang
fisika, dan fonetik auditoris berkenaan dengan bidang kedokteran.
1. Fonemik
yaitu kesatuan bunyi terkecil suatu
bahasa yang berfungsi membedakan makna. Chaer (2007) mengatakan bahwa fonemik
mengkaji bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Misalnya
bunyi [l], [a], [b] dan [u]; dan [r], [a], [b] dan [u] jika dibandingkan
perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama, yaitu bunyi [l] dan bunyi
[r].Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua bunyi tersebut adalah fonem
yang berbeda dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem /l/ dan fonem /r/. Fonemik
adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut fungsinya sebagai
pembeda arti.
Dalam kajiannya, fonetik akan berusaha mendeskripsikan
perbedaan bunyi-bunyi itu serta menjelaskan sebab-sebabnya. Sebaliknya,
perbedaan bunyi [p] dan [b] yang terdapat, misalnya, pada kata [paru] dan
[baru] adalah menjadi contoh sasaran studi fonemik, sebab perbedaan bunyi [p]
dan [b] itu menyebabkan berbedanya makna kata [paru] dan [baru] itu (Chaer,
1994: 102).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar