disahkannya Peluang yang diberikan Undang-Undang No.22 tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah semakin memberikan keleluasan bagi Kotamadya Cilegon
(selanjutnya disebut Kota Cilegon) untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Kota
Cilegon. Peluang tersebut semakin nyata setelah institusi pemerintah di Kota
Cilegon menjadi lengkap dengan terbentuknya DPRD Kota Cilegon.
Dengan ditetapkannya dan disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27
April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya
Daerah Tingkat II Cilegon, status Kota Administratif Cilegon berubah menjadi
Kotamadya Cilegon, dengan duet kepemimpinan Drs. H. Tb. Rifai Halir sebagai
Pejabat Walikota Cilegon dan H. Zidan Rivai sebagai Ketua DPRD Cilegon.
Produk budaya masyarakat cilegon antara lain tarian Bendrong Lesung,
Patingtung Bambu, Pencak Silat Khas Cilegon, Rampak Bedug, Yalil, dan Ubrug.
Produk Budaya lain berupa benda adalah Golok, alat musik patingtung, dan yang
paling terkenal dan baru adalah Batik Lereng Lesung Mandiri. Batik lereng
lesung mandiri ini digunakan oleh setiap anak Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah menengah Atas, Sekolah Mengengah Kejuruan bahkan sampai
Pegawai Negeri Sipil. Pemakaian Bahasa Indonesia jamak umum di pakai di
seantero Kota Cilegon. Hampir seluruh masyarakat asli dari suku Jawa Banten
mampu mengucapkan bahasa ini baik dengan babasan ataupun bukan. Padahal bahasa
daerah cilegon adalah bahasa jawa cilegon. Namun sangat disayangkan bahasa jawa
cilegon sudah hampir tidak terdengar lagi.
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan disuatu wilayah dalam
sebuah negara kebangsaan pada suatu daerah kecil, negara bagian federal,
provinsi, atau daerah yang lebih luas.
Bahasa merupakan
salah satu media komunikasi yang dapat diucapkan secara lisan atau tulisan
serta dituturkan disuatu wilayah. Tanpa bahasa manusia dibumi dianggap sebagai
makhluk anti sosial. Bahasa daerah adalah salah satu identitas dari suatu
wilayah. Bahasa jawa cilegon adalah identitas dari kota cilegon. Bahasa jawa
cilegon saat ini sudah jarang di pergunakan oleh masyarakat cilegon. Padahal
ini adalah salah satu warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Sungguh
sangat disayangkan, bahasa daerah sendiri tidak di kuasai tapi bahasa inggis
bisa dikuasai.
Banyaknya perantau di kota Cilegon yang membuat bahasa jawa cilegon sudah
jarang digunakan. Mereka menggunakan bahasa Indonesia agar mempermudah
komunikasi mereka dengan orang-orang di kota Cilegon. Dari sini banyak penduduk
cilegon yang pada akhirnya terbiasa menggunakan bahasa Indonesia sehingga
bahasa jawa cilegon itu terlupakan dan tidak dilestarikan kepada anakcucunya.
Hampir sebagian penduduk kota cilegon adalah perantau, ini karena kota
cilegon adalah kota yang berada di paling barat pulau jawa yang langsung
berbatasan dengan pulau Sumatra, kota cilegon adalah kota yang letaknya
strategis dan mudah di akses sehingga penduduk dari luar kota bisa dengan mudah
datang ke kota Cilegon.
Apakah masih ada penduduk asli cilegon yang masih menggunakan bahasa jawa
cilegon? Ada namun hanya sedikit. Rata-rata penduduk yang bisa menggunakan
bahasa jawa adalah orang tua, atau orang-orang yang sudah lanjut usia.
Sedangkan anak muda dan anak sekolah hampir semuanya menggunakan bahasa
Indonesia.
Sebelumnya pembelajaran bahasa daerah pernah dilakukan disekolah, tapi
hanya sekolah dasar dan itu bukan bahasa jawa cilegon tetapi bahasa sunda.
Harusnya pembelajaran bahasa daerah itu tetap dilaksanakan di setiap sekolah
baik SD, SMP, SMA/SMK. Karena ini sangat penting guna melestarikan kebudayaan
kota cilegon. Tapi karna penduduk kota cilegon hampir sebagian perantau atau pendatang
termasuk guru-guru, sehingga banyak guru yang tidak tahu seperti apa bahasa
jawa cilegon.
Saran saya yaitu dengan dibukanya jurusan pendidikan guru khusus bahasa
daerah (jawa cilegon, sunda, jawa banten) di suatu universitas sehingga
nantinya akan melahirkan guru yang benar-benar pandai bahasa daerah jawa
cilegon. Setelah itu di adakan kembali mata pelajaran bahasa daerah jawa
cilegon di setiap sekolah baik SD, SMP, SMA/SMK dengan guru lulusan bahasa
daerah. Menurut saya ini akan membantu melestarikan bahasa jawa cilegon yang
sekarang hampir tidak terdengar karena bahasa adalah suatu identitas kota
Cilegon yang harus tetap melakat pada Kota cilegon ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar