Selasa, 01 Desember 2015

Pengaruh Aksiologi dan Ilmu Pendidikan Orangtua Terhadap Anak dalam Pembentukan Moral

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan oleh orang yang tentu saja orang yang dewasa secara intelektual, spiritual, emosional maupun social untuk membimbing dan mengarahkan seseorang atau sekelompok orang menuju kualitas hidup yang lebih baik. Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang, keluarga atau pun masyarakat. Pendidikan yang paling pertama dan utama terjadi pada keluarga, yaitu orangtua sebagai pendidiknya. Pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga adalah pendidikan islam atau agama. Pendidikan islam ini nantinya yang akan membentuk moral atau etika pada seseorang. Di zaman saat ini pendidikan islam pada anak sudah semakin merosot. Ini karena pendidikan islam atau agama pada orangtua tidak diterapakan pada orangtuanya sendiri, sehingga tidak bisa diterapkan pada anak-anaknya.  Pada permasalahan ini dapat di pecahkan melalui pendekatan filosofis seperti ontology, epistimologis dan aksiologis. Namun, bahasan tulisan ini di khususkan pada landasan aksiologinya.
Menurut Kamus Filsafat, Aksiologi Berasal dari bahasa yunani Axios (layak, pantas) dan Logos (Ilmu). Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai (value), seperti etika dan estetika.
Etika bersangkutan dengan masalah kebaikan, sedangkan estetika dengan masalah keindahan. Tetapi dewasa ini, istilah axios (nilai) dan logos (teori) lebih akrab dipakai dalam dialog filosofis. Jadi, aksiologi bisa disebut sebagai the theory of value atau teori nilai. Bagian dari filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk (good and bad), benar dan salah (right and wrong), serta tentang cara dan tujuan (means and ends).
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan untuk melakukan perubahan menjadi yang lebih baik. Sedangkan Islam adalah ajaran yang sarat akan nilai-nilai kebaikan yang dibutuhkan untuk menjalani hidup. Jadi pendidikan islam adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk melakukan perubahan dengan menanamkan nilai-niai kebaikan yang dibutuhkan untuk menjalani hidup yang lebih baik.
Secara historis, axiology yang lebih umum dipakai adalah etika (ethics) atau moral (morals). Dalam hal ini moral harus benar-benar terdapat pada diri seseorang. Moral terbentuk karena adanya suatu didikan dari seseorang. Pembentukan moral ini dilakukan oleh orang tua kepada anaknya sejak masih kecil. Karena pada saat itulah tindakan-tindakan atau ajaran yang telah diberikan orangtuanya dapat melekat pada diri anak tersebut. Pembentukan moral dilakukan dengan pendidikan islam yaitu dimana orangtua harus mengerti bagaimana mendidik anak secara benar. Tidak hanya cukup mengerti saja, orangtua juga harus bisa menerapkan pendidikan islam itu kepada dirinya sendiri. Karena orangtua adalah pendidik yang paling utama. Misalnya orangtua tahu bahwa sholat 5 waktu adalah kewajiban, dia memberi tahu kepada anaknyanya bahwa sholat 5 waktu adalah kewajiban, tapi orangtuanya tidak melakukan sholat 5 waktu, pada saat itulah anak akan menganggap bahwa orangtuanya saja tidak melakukan hal yang dikatakan kepadanya. Pendidikan islam ini bisa diberikan kepada anak melalui contoh-contoh kecil, misalnya mengajarkan sholat, bersedekah, saling tolong menolong dan masih banyak lagi. Contoh-contoh ini harus terlebih dahulu dilakukan oleh orangtua sehingga anak akan menirunya. Pendidikan islam ini yang akan membentuk moral seseorang. Seseorang diajarkan sejak kecil dengan hal-hal yang baik, diajakan membedakan mana yang baik dan butuh, diberikan contoh yang baik dari orangtua akan membentuk moral anak yang baik. Maka dari itu orangtua adalah pendidik dan seseorang yang dicontoh oleh anak-anaknya. Apa yang dilakukan orangtuanya maka akan dilakukan pula oleh anaknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar