Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan oleh orang yang tentu saja
orang yang dewasa secara intelektual, spiritual, emosional maupun social untuk
membimbing dan mengarahkan seseorang atau sekelompok orang menuju kualitas
hidup yang lebih baik. Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang sangat
berpengaruh terhadap perilaku seseorang, keluarga atau pun masyarakat. Pendidikan
yang paling pertama dan utama terjadi pada keluarga, yaitu orangtua sebagai
pendidiknya. Pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga adalah pendidikan
islam atau agama. Pendidikan islam ini nantinya yang akan membentuk moral atau
etika pada seseorang. Di zaman saat ini pendidikan islam pada anak sudah
semakin merosot. Ini karena pendidikan islam atau agama pada orangtua tidak
diterapakan pada orangtuanya sendiri, sehingga tidak bisa diterapkan pada
anak-anaknya. Pada permasalahan ini
dapat di pecahkan melalui pendekatan filosofis seperti ontology, epistimologis
dan aksiologis. Namun, bahasan tulisan ini di khususkan pada landasan
aksiologinya.
Menurut Kamus Filsafat, Aksiologi Berasal dari bahasa yunani Axios
(layak, pantas) dan Logos (Ilmu). Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat yang
mempelajari nilai. Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat
nilai (value), seperti etika dan estetika.
Etika bersangkutan dengan masalah kebaikan, sedangkan estetika dengan
masalah keindahan. Tetapi dewasa ini, istilah axios (nilai) dan logos (teori)
lebih akrab dipakai dalam dialog filosofis. Jadi, aksiologi bisa disebut
sebagai the theory of value atau teori nilai. Bagian dari filsafat yang menaruh
perhatian tentang baik dan buruk (good and bad), benar dan salah (right and
wrong), serta tentang cara dan tujuan (means and ends).
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan untuk melakukan perubahan
menjadi yang lebih baik. Sedangkan Islam adalah ajaran yang sarat akan
nilai-nilai kebaikan yang dibutuhkan untuk menjalani hidup. Jadi pendidikan
islam adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk melakukan perubahan dengan menanamkan
nilai-niai kebaikan yang dibutuhkan untuk menjalani hidup yang lebih baik.
Secara historis, axiology yang lebih umum dipakai adalah etika (ethics)
atau moral (morals). Dalam hal ini moral harus benar-benar terdapat pada diri
seseorang. Moral terbentuk karena adanya suatu didikan dari seseorang.
Pembentukan moral ini dilakukan oleh orang tua kepada anaknya sejak masih
kecil. Karena pada saat itulah tindakan-tindakan atau ajaran yang telah
diberikan orangtuanya dapat melekat pada diri anak tersebut. Pembentukan moral
dilakukan dengan pendidikan islam yaitu dimana orangtua harus mengerti
bagaimana mendidik anak secara benar. Tidak hanya cukup mengerti saja, orangtua
juga harus bisa menerapkan pendidikan islam itu kepada dirinya sendiri. Karena
orangtua adalah pendidik yang paling utama. Misalnya orangtua tahu bahwa sholat
5 waktu adalah kewajiban, dia memberi tahu kepada anaknyanya bahwa sholat 5
waktu adalah kewajiban, tapi orangtuanya tidak melakukan sholat 5 waktu, pada
saat itulah anak akan menganggap bahwa orangtuanya saja tidak melakukan hal
yang dikatakan kepadanya. Pendidikan islam ini bisa diberikan kepada anak
melalui contoh-contoh kecil, misalnya mengajarkan sholat, bersedekah, saling
tolong menolong dan masih banyak lagi. Contoh-contoh ini harus terlebih dahulu
dilakukan oleh orangtua sehingga anak akan menirunya. Pendidikan islam ini yang
akan membentuk moral seseorang. Seseorang diajarkan sejak kecil dengan hal-hal
yang baik, diajakan membedakan mana yang baik dan butuh, diberikan contoh yang
baik dari orangtua akan membentuk moral anak yang baik. Maka dari itu orangtua
adalah pendidik dan seseorang yang dicontoh oleh anak-anaknya. Apa yang dilakukan
orangtuanya maka akan dilakukan pula oleh anaknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar