Selasa, 01 Desember 2015

MAKALAH HASIL OBSERVASI PERKEMBANGAN BAHASA DAERAH MATA KULIAH PENDIDIKAN BAHASA DAERAH











Perkembangan Bahasa Daerah di SDN Tamansari II
 

DISUSUN OLEH :
Amanda Agis Aprodita (2227141495)
 Aprianti Derlis ( 2227141591)
 Dean Trisanti ( 2227141617 )
Irena Herdiana ( 2227141504 )
Wiwid Amelia (2227141587 )
 Siti Yulianawati ( 2227141603 )
KELAS : IIC
PRODI :Pendidikan Guru SekolahDasar
FAKULTAS :KeguruandanIlmuPendidikan

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 

 
 
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil observasi ini tepat pada waktunya. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Heriyana selaku dosen mata kuliah Pendidikan Bahasa Daerah yang telah memberikan ilmu dan materinya.
Harapan kami semoga dengan penulisan laporan hasil observasi ini dapat membuat kita menjadi lebih tahu bagaimana pendidikan bahasa derah disetiap Sekolah Dasar, membuat bakat dan kreativitas kita sebagai calon guru sekolah dasar dalam bidang tulis menulis semakin bertambah.
Kami menyadari bahwa laporan hasil observasi ini masih jauh sempurna, untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.
Apabila terjadi kesalahan dalam penulisan laporan hasil observasi ini kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.


                                                                                                            Serang, 28 Maret 2015


                                                                                                                        Penulis




DAFTAR ISI

 Kata pengantar……………………………………………………………………………………..i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….…….ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………3
1.1  Latar Belakang ...…………………………………………………………….…………….3
1.2  Rumusan Masalah………………………………………………………….………………3
1.3  Tujuan Penulisan………………………………………………………………….………..3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….4
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………...……..6
3.1 Kritik………………………………………………………………………………...……..6
3.2 Saran ……………………………………………………………………………….………6 


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan disuatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan pada suatu daerah kecil, negara bagian federal, provinsi, atau daerah yang lebih luas. 
Bahasa merupakan salah satu media komunikasi yang dapat diucapkan secara lisan atau tulisan serta dituturkan disuatu wilayah. Tanpa bahasa manusia dibumi dianggap sebagai makhluk anti sosial.
Dalam hal ini kami akan menulis sebuah laporan hasil observasi kami di SDN. Tamansari II untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan bahasa daerah.

1.2              Rumusan Masalah
a.         Bagaimana perkembangan pelajaran bahasa daerah di SDN TamanSari II?
b.         Masih adakah pelajaran bahasa daerah di SDN TamanSari II ?
c.         Akankah pelajaran bahasa Daerah diadakan kembali?

1.3  Tujuan Penelitian
a.       Untuk mengetahui perkembangan pelajaran bahasa daerah di SDN TamanSari.
b.      Untuk mengetahui perkembangan bahasa daerah di SDN TamanSari II.
c.       Untuk mengetahui akankah diadakannya bahasa daerah kembali.








BAB II
PEMBAHASAN

Paparan data
Nama sekolah  : SDN TAMANSARI 2
Studi               : Bahasa daerah
Kelas               : 3
Materi              : Perkembangan bahasa daerah di sekolah dasar

Pada hari selasa, tanggal 24 maret 2015 kami melakukan observasi di SDN TAMANSARI II dengan mewawancarai ibu Empol Rahmawati S.Pd dengan beberapa pertanyaan diantaranya :
1.             Bagaimana perkembangan bahasa daerah di SDN TAMANSARI II ?
Menurut ibu Empol, dahulu bahasa daerah masih dipergunakan di SD ini tetapi setelah Banten memisahkan diri dari provinsi Jawa Barat dan membuat provinsi sendiri yaitu provinsi Banten maka bahasa daerah dihilangkan untuk sementara.
2.             Apa alasan bahasa daerah dihilangkan untuk sementara ?
Karena, di sini banyak pendatang dari luar banten maka lambat laun bahasa ibu dibanten sudah mulai jarang digunakan, maka pemerintah daerah banten menyerahkan kewenangan kepada sekolah masing-masing untuk menggunakan mulok yang lain selain bahasa daerah, yaitu BTA (Baca Tulis Al-quran) atau TIK (Teknologi Ilmu Komunikasi)
3.             Jika bahasa daerah diadakan kembali, apakah sekolah akan siap?
Siap jika SK (surat keputusan) dari pemerintah keluar, kurikulum ada dan buku bahasa daerah tersedia. Karena sebenarnya bahasa daerah itu sangat penting karena untuk melestarikan bahasa daerahnya agar tidak pudar.
Dari hasil wawancara diatas dapat kami simpulkan bahwa bahasa daerah di SDN. TAMANSARI II sudah tidak dipergunakan lagi semenjak Banten memisahkan diri dari provinsi Jawa Barat. Dan mulok yang seharusnya bahasa daerah diganti dengan BTA karena bahasa daerah diprovinsi banten terdapat 2 bahasa yaitu sunda dan jawa serta pendatang baru yang mayoritas yang tidak menguasai dari 2 bahasa itu. Jika ingin bahasa daerah diadakan kembali di sekolah dikota cilegon sebenarnya pihak sekolah sudah siap, namun SK dari pemerintah tidak keluar, dan penunjang pembelajaran seperti buku ataupun SDM yang belum memadai. Karena bahasa daerah itu sangat penting bagi warga yang tinggal didaerah banten untuk sebagai penerus yang mampu berbahasa daerahnya sendiri.
Murid-murid di SDN TAMANSARI II ada yang berpendapat setuju untuk diadakan kembali bahasa daerah dan ada juga yang berpendapat tidak setuju untuk diadakan kembali bahasa daerah disekolahnya. Murid yang setuju berpendapat mereka suka jika bahasa daerah diadakan kembali (jika bahasa jawa) karena mereka bisa bahasa itu, sementara yang tidak setuju berpendapat mereka tidak suka karena mereka seorang perantau yang tidak menguasai bahasa jawa serta akan cukup rumit dan lama memahaminya jika diadakan dan menjadi pelajaran yang harus bisa dikuasai.


BAB III
PENUTUP

3.1         Kritik
Kurangnya perhatian dan ketegasan pemerintah terhadap bahasa daerah membuat beberapa sekolah bingung dan tidak mengadakan pelajaran bahasa daerah serta bahan penunjang pembelajaran yang tidak memadai. oleh sebab itu beberapa anak-anak sekolah dasar khususnya pendatang baru tidak bisa menguasai dan mengetahui bahasa daerah yang ada di Banten.
3.2         Saran
Sebaiknya bahasa daerah diadakan kembali di Sekolah Dasar yang tidak terdapat bahasa daerah, agar generasi penerus bangsa dapat menguasai dan melestarikan bahasa daerah tersebut. sedangkan untuk pemerintah disarankan agar lebih memperhatikan sarana dan prasarana penunjang pelajaran bahasa daerah. Selain itu pemerintah harus lebih tegas bahasa apa yang harus dipelajari di Sekolah Dasar (bahasa sunda saja, jawa, atau keduanya) agar tidak ada perbedaan antara sekolah satu dengan sekolah yang lainnya, agar bahasa daerah banten tetap terjaga dan semua penduduknya mampu berbahasa dengan bahasa daerahnya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar